PERSAHABATAN
SEJATI
Apapun
definisinya, persahabatan sejati selalu didasari pada rasa saling percaya, rasa
saling menghormati, saling mendukung dan
menerima perbedaan tanpa kepentingan pribadi. Jangan sia-siakan persahabatan yang dimiliki.
Persahabatan
bukan saja masalah dengan siapa kita akan menghabiskan waktu. Tapi ini
lebih pada sebuah kebutuhan jiwa. Bahkan
perasaan cintapun tak akan muncul tanpa didasari persahabatan. Helen Keller pernah
mengucapkan, "lebih baik berjalan dalam gelap bersama seorang sahabat daripada berjalan dalam
terang sendirian"
Jangan
pernah sepelekan sahabat. Karena temanlah satu saat kita bisa berjaya, dan
karena teman pula satu saat kita bisa
jatuh. Sahabat atau teman sejati, kata seorang teman adalah mereka dari siapa kita bisa percaya meminjam
dan dipinjami uang. Sahabat, kata teman lain,
adalah kepada siapa kita bisa menceritakan diri kita yang sesungguhnya.
Sahabat adalah tempat curhat, alias
curahan hati, tempat kita bisa merasa aman menampilkan "wajah"
kita tanpa harus bertopeng. Pun tempat
kita bisa merasakan perbedaan tidak menjadi masalah.
Apapun
definisinya, persahabatan sejati harus selalu didasari pada rasa saling
percaya, saling menghormati, saling
mendukung dan penerimaan atas perbedaan dan tanpa kepentingan pribadi. Ada orang begitu pandai bergaul
hingga seolah-olah ia memiliki sahabat dimanapun dia berpijak. Tapi nyatanya tak semua orang
beruntung. Tak semua orang dengan mudah bisa
menjalin persahabatan sejati hingga waktu lama. Sebenarnya mereka ini
bukanlah orang yang gagal, karena masih
sangat mungkin untuk mencoba lagi. Mungkin mereka hanya terlambat untuk belajar bahwa persahabatan bukanlahlah jual
beli. Ketika kepentingan selesai,
selesai juga persahabatan.
Dari situs friendship.com
tertulis bahwa untuk menemukan sahabat sejati Anda membutuhkan waktu untuk mengujinya. Sadarilah bahwa
sahabat karib tidak harus memiliki kesamaan dalam segala hal. Memang dalam
beberapa hal Anda membutuhkan persamaan. Misalnya dalam hal minat buku, musik atau film.
Tetapi perbedaan dalam
persahabatan sesungguhnya adalah anugerah. Dengan perbedaan Anda akan dapat meluaskan dunia Anda. Untuk itu,
jagalah diri Anda dari keinginan untuk menghakimi apapun pilihan teman Anda.
Menjadi teman yang baik
juga mesti adu argumentasi sesekali. Sepasang sahabat tak harus terus menerus setuju akan hal yang sama.
Meski tak semua orang menyukai kondisi ini,
berdasarkan penelitian, adu argumentasi ternyata bisa menyehatkan.
Selain bisa menggali pribadi teman Anda,
lewat adu argumentasi Anda bisa menambah wawasan dan belajar tentang kesabaran.
Anda harus merasa nyaman
berada di sekitar orang yang anda sebut sahabat. Karena tak jarang kita mendengar komentar seperti ini, "Aduh, aku sebenarnya tak suka
dengan olok-oloknya tentang aku. Habis bagaimana lagi, dia kan sahabatku sejak SD". Tapi
benarkah ini yang disebut sebagai sahabat ?
Seorang teman akan
mencintai tanpa syarat. Sesekali mungkin seorang sahabat akan marah. Tapi
bukankah kemarahan adalah kondisi psikologis wajar. Seorang sahabat biasanya
akan segera melupakan kemarahannya dan
memaafkan sesegera mungkin Anda menyadari kesalahan yang terjadi. Jika saat ini Anda sedang marah pada
sahabat Anda, ingatlah hal ini. Jangan sampai
kemarahan Anda menghapuskan segala kesenangan yang biasanya Anda lalui
bersama.
Anda percaya cinta pada
pandangan pertama ? Sebenarnya hal ini juga terjadi pada persahabatan. Kita mungkin masih ingat saat
kita baru bertemu dengan seseorang.
Perkenalan berjalan biasa
saja. Lalu tanpa kita sadari kita terlibat dalam pembicaraan seru dengannya. Lucunya kadang kita merasa topik
yang kita bicarakan seolah cuma kita yang tahu. Seolah tak seorangpun di dunia ini yang
mengerti apa yang kita bicarakan. Setelah waktu 3 jam percakapan yang "heboh", Anda
harus berpisah. Anda kemudian saling bertukar nomer telepon, dan tak sabar untuk berbincang lagi
dengannya. Nah, anda baru saja memulai
persahabatan lewat pandangan pertama.
TEMAN ADALAH ............
1. Tak memiliki teman, tak adil buat
jiwa (Confusius, 551-497 BC, filsuf Cina)
2. Nasib memilih hidupmu, kaulah yang
memilih temanmu (Jacques Delile 1738-1813, sastrawan Perancis)
3. Berkumpullah bersama orang-orang
berkualitas baik jika kau menghargai reputasimu, untuk ini lebih baik sendiri daripada ditemani
orang-orang yang buruk (George Washington, 1732-1799, Presiden Amerika I)
4. Suka dan tak suka adalah hal yang
sama, itulah persahabatan sejati (Sallust, 86-334 BC, sejarahwan Roma)
5. Seorang teman yang setia sepadan
dengan seratus kenalan (Euripides)
6. Semua orang bisa simpati pada
penderitaan seseorang, tapi dibutuhkan simpati yang alami pada kesuksesan siapapun di dunia (Eleanor
Roosevelt)
7. Jika kau menghakimi seseorang, kau
tak akan punya waktu untuk mencintainya (Mother Teresa)
8. Aku tak akan bicara tentang keburukan
orang, dan bicaralah tentang kebaikan semua orang (Benjamin Franklin)
9. Ketidak beruntungan akan menunjukkan
siapa yang bukan teman sejati (Aristoteles)
10. Jangan pernah melukai teman, bahkan
dalam olok-olok (Cicero)
11. Pikirkan kapan kejayaan seseorang
dimulai dan berakhir. Dan katakan kejayaanku dimulai ketika aku memiliki teman (William Yeats)
12. Duka cita bisa hilang dengan
sendirinya, tapi untuk mendapatkan nilai penuhakan kesenangan, kau harus punya
seseorang untuk memisahkannya (Mark Twain)
13. Cermin terbaik adalah teman lama
(George Herbert)
14. Apakah teman itu ? Adalah sebuah jiwa
dalam dua tubuh (Aristoteles)
15. Terlambat sudah untuk belajar,
seseorang harus menjaga temannya. Tak hakimi, menerima, percaya hingga akhir
masa (John Boyle O'Reilly)
16. Teman memiliki semua kesamaan (Plato)
17. Tanpa teman, seseorang tak akan hidup
meski ia memiliki segalanya (Aristoteles)
18. Persahabatan tanpa kepentingan
pribadi adalah hal yang langka dan terindah dalam hidup (James Francis Byrnes)
19. Sesuatu yang paling indah yang bisa
kita alami adalah hal yang misterius,sumbernya adalah seni, ilmu pengetahuan
dan persahabatan (Albert Einstein kepada Baron Merenda)
20. Segala cinta yang dibangun tanpa
dasar persahabatan, bagaikan membangun istana di atas pasir (Ella Wheeler Wilcox)
21. Dalam sahabat, kau temukan pribadi
kedua (Isabelle nortono
22. Tak akan aku lupakan saat bersamamu.
Tetaplah jadi sahabatku, seperti kaumenemukan dirimu dalam diriku (Ludwig van
Beethoven)
23. Berjalan dalam gelap bersama seorang
teman, lebih baik daripada berjalan dalam terang sendirian (Helen Keller)
24. Komunikasi yang baik bereaksi
bagaikan minum kopi, sangat sulit untuk tidur sesudahnya (Anne Morow Lindbergh)
25. Pada akhirnya, yang kita ingat
bukanlah perkataan musuh kita, melainkan diamnya sahabat kita (Marthin Luther
King, JR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar